Bikin Paspor Online

Hai ketemu lagi πŸ™‚ maaf kalo blog ini sempet tidak terapdet selama beberapa hari terakhir ..

Sebelumnya saya mau ucapin : Selamat Idul Fitri 1434 H, Taqaballahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin πŸ™‚

Oke sesuai judul posting ini saya mau cerita dikit saat bikin paspor secara online. Online di sini dalam arti kita mendaftar dan meng-upload dokumen secara online, kalo untuk verifikasi data, wawancara dan foto tentu aja tetep kudu dateng ke kanim.

Awalnya waktu itu kita ngeliat Garuda lagi ngadain promo so iseng2 ngecek biaya perjalanan ke beberapa negara dan malah jadi inget kalo Christa belon ada paspor. Mulailah berburu info kesana-kesini utk prosedur bikin paspor bagi balita.
Paspor bisa diurus secara regular maupun online, dan saya pilih online karena selain dateng ke kanim cukup 2 kali juga relatif lebih dikit antriannya.

Dokumen yang saya siapkan untuk pengurusan paspor Christa adalah

  1. KTP saya dan Devi
  2. Paspor saya dan Devi
  3. Akte Kelahiran Christa
  4. Kartu Keluarga
  5. Surat Nikah

Semua dokumen tersebut saya scan dengan format grayscale dan jpg kemudian size saya atur supaya tidak lebih dari 300 kb.

Selanjutnya masuk ke situs imigrasi untuk memulai pendaftaran. Di menu utama saya pilih Pra Permohonan Personal selanjutnya di halaman berikutnya saya pilih Baru – Paspor Biasa dan untuk jenisnya adalah 48H Perorangan (kalo ga salah paspor 24 halaman khusus buat TKI).

Kemudian untuk informasi pemohon saya isikan semua data diri Christa. Untuk nomor identitas karena Christa belum ada, saya coba tanyakan ke pegawai Imigrasi dan ternyata kolom itu bisa diisikan dengan data KTP saya karena nanti saya juga yang akan mengurus dan mewakili wawancaranya.

Selanjutnya setelah selesai memasukkan semua data pemohon kita akan diminta untuk upload scan dokumen-dokumen yang telah dipersiapkan sebelumnya. Perlu diinget server imigrasi ini diakses oleh pemohon paspor dari seluruh penjuru Indonesia so mohon maklum kalo agak lambat di bagian ini, silakan sabar dan upload satu persatu karena kita tidak akan bisa melanjutkan ke langkah berikutnya kalo dokumen yang kita upload belum lengkap. Secangkir kopi anget saya siapkan untuk menemani saya di langkah ini.

Selanjutnya kita akan diminta untuk memilih Kanim di mana kita akan melakukan pengurusan paspor. Menurut info Kanim Jakarta Pusat dan Jakarta Barat – terkait program One Day Service – sementara ini tidak lagi melayani pembuatan paspor baru so saya memilih Kanim Jakarta Utara yang katanya lebih sedikit pemohon yg berarti antrian sedikit, juga meskipun jauh dari rumah tapi deket dengan Nila Goreng Pak Ugi *lho*

Ntar akan ada pilihan hari yang tersedia, rata-rata pilihan tanggal yang bisa dipilih di atas 2 (dua) minggu. Bila semua OK nanti kita akan mendapatkan lembar Tanda Terima Pra Permohonan yang harus kita cetak dan bawa saat pengurusan paspor.

Oh ya, beberapa hal yang perlu diinget adalah

  1. Jangan lupa untuk mematikan Pop-up blocker, saya terpaksa mengulangi melakukan pendaftaran online – yang berarti sekali lagi harus mengulangi upload document *duh* – gara-gara saya tidak mematikan Pop-up Blocker sehingga saya tidak mendapatkan lembar Tanda Terima Pra Permohonan. Waktu itu sesuai anjuran saya menggunakan browser IE so untuk yang belun tau cara matiin Pop-up Blocker di IE klik SettingInternet OptionsPrivacy dan tinggal uncheck di pilihan Pop-up Blocker.
  2. Entah kenapa setiap coba apply online di malam hari selalu gagal, jangan2 servernya ngikut jam kantor …
  3. Bersiap untuk menemui error atau sistem yang lambat. Selain proses upload document yang alon-alon saya juga sempet lama terhenti di bagian pemilihan Kanim. Setelah memilih Kanim dan mengklik Cek Tanggal maka sistem akan berhenti merespon dengan pesan kesalahan -2: Saf not connected to other party. Tetap sabar, ulangi lagi beberapa kali atau coba lagi di lain waktu πŸ™‚

OK akhirnya tiba waktunya untuk ke Kanim Jakarta Utara. Inget pakai pakaian yang layak, waktu itu ada yang ditolak masuk karena pake celana pendek dan sandal jepit :p
Yang harus dipersiapkan adalah semua dokumen di atas (ASLI) beserta fotokopiannya dan inget, fotokopian ga boleh dipotong (seringnya tukang fotokopi motong hasil kopian KTP ke ukuran sebenarnya) jadi harus tetep kertas A4. Saya termasuk yang salah hehehe so waktu itu fotokopi ulang, baru tau ternyata untuk pengurusan paspor anak, KTP saya dan Devi difotokopikan ke 1 lembar kertas, begitu juga untuk paspor saya dan Devi juga disatukan fotokopiannya.

Berangkat dari rumah jam 6 lewat dan sampe Kanim sekitar jam 7 kurang dikit, maklum masih lancar banget jalannya. Di sana udah puluhan orang yang nunggu kantor buka. Pas saya keluar mobil dan nanya orang, sempet shock saat dijawab antrian udah abis!

Mas .. orang-orang biasa antri mulai jam 5, bahkan bapak itu *sambil nunjuk seorang bapak-bapak yang berdiri sambil merem* dateng jam 2 pagi!

So ternyata mereka antri dari pagi atau dinihari dan tepat jam 6 antrian udah abis karena jatah antrian per hari di Kanim Jakut cuma 80.

Sempet galau juga, sia2 nih berangkat pagi2 ke Gading 😦

Saya coba ketok pintu untuk nanya ke petugas di dalem dan mendapat jawaban yang menyejukkan hati, bahwa antrian yang abis itu untuk antrian permohonan paspor regular, untuk yang online masih bisa kok. Saya diminta menunjukkan Tanda Terima Pra Permohonan kemudian nama Christa dicatet di nomor urut 1. Wow dateng jam 7 dan dapet nomor urut 1 sementara kalo reguler dateng jam 6 lewat aja udah ga kebagian. Saya liat cukup banyak juga orang yang terpaksa balik kanan bubar jalan krn ga kebagian nomor antrian. Setelah nama Christa dicatet saya diberi formulir yang harus diisi, isinya kurang lebih sama dengan yang saya isikan di saat daftar online.

Selanjutnya kembali menunggu ..

Jam setengah 8 para petugas berkumpul untuk melakukan apel pagi, tak lama kemudian tempat fotokopian mulai buka. Cukup bayar 8 ribu untuk mendapatkan Surat Pernyataan Orang Tua plus materai. Formulir diisi dengan data diri saya sebagai ayah dan data diri Christa, juga ada pertanyaan tentang tujuan penggunaan paspor.

Selanjutnya kembali menunggu ..

Sekitar jam 8 petugas mulai memanggil masuk para pemohon sesuai antrian. Antrian online dibedakan dari antrian regular, nama Christa dipanggil dan saya segera masuk untuk memberikan dokumen. Dokumen fotokopi diserahkan semua, dicek sebentar, dijadiin satu dalam map kuning berlogo Imigrasi dan Tanda Terima Pra Permohonan disteples di depan map. Oh ya, baik formulir maupun map diberikan secara GRATIS. Kemudian saya diminta ke Loket 2 untuk mendaftarkan nama Christa dan menunggu panggilan.

Selanjutnya kembali menunggu ..

Tidak banyak pemohon yang mengurus secara online, yang bareng ama saya aja cuma sekitar 4 orang. Bandingkan ama pemohon reguler yang puluhan. Selanjutnya saya dipanggil untuk verifikasi data. Pertama map kuning berisi fotokopi dokumen tadi diperiksa satu persatu kemudian dokumen asli diminta untuk dibandingkan. Lalu ada beberapa pertanyaan yang hanya berfungsi mengecek saya telah memasukkan data secara benar. Aman, semua data lengkap dan benar, saya kembali diminta duduk.

Selanjutnya kembali menunggu ..

Loket 2 kembali memanggil saya, saya diberikan secarik kertas kecil yang harus saya berikan ke Loket pertama untuk dituker dengan Nomor antrian baru. Setelah dapet nomor antrian baru, harus kembali ke Loket 2 untuk memberikan nomor antrian itu, dan kemudian dikembalikan lagi ke kita untuk menunggu panggilan di Loket 3 yaitu loket pembayaran.

Selanjutnya kembali menunggu ..

Kembali nama Christa dipanggil dan saya diminta membayarkan 255ribu rupiah untuk biaya pengurusan paspor. Saya bayar dengan uang pas krn udah disiapin dari rumah πŸ™‚

Selanjutnya kembali menunggu ..

Sejak awal proses saya minta Christa dan Devi nunggu di mobil biar ga cape dan kepanasan tapi tampaknya Christa mulai bete krn kelamaan nunggu dan minta jalan-jalan keluar. Akhirnya saya memilih menunggu di luar saja bersama mereka, toh nomor antrian untuk Loket 4 terlihat dari luar.

Ga berapa lama kemudian kami dipanggil masuk. Langsung proses foto, Christa tetep saya pangku tapi agak menyamping supaya saat difoto bukan saya yang menjadi backgroundnya. Selanjutnya Devi dan Christa keluar dan saya meneruskan proses wawancara yang hanya berlangsung beberapa menit dan kemudian diberitahukan paspor baru sudah bisa dipanggil dalam 4 (empat) hari kerja. Hmm cepet juga, tak sampai jam 10 pagi semua urusan paspor beres πŸ™‚

paspor ayah, paspor bunda, dan paspor christa
paspor ayah, paspor bunda, dan paspor christa

Cepet dan lancar kan πŸ™‚ Para petugas juga ramah dalam menjawab setiap pertanyaan. Gimana? Pilih urus sendiri atau pake calo? :p

1 Comment

  1. Setaun berlalu ya ayah hehehehe.. seru banget ngalamin kyk gini, walau lebih banyak ayah yg kerja :-* lek dis ayah πŸ™‚

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s