libur lebaran 1438 telah usai, menyisakan deretan laporan mengenai arus mudik dan arus balik. saya akan ikut berpartisipasi dalam memberikan laporan khususnya mengenai dunia perkulineran yang telah kami singgahi dalam selama mudik lebaran 1438 yang lalu.
persinggahan pertama kami adalah di ayam bakar primarasa yang berlokasi di jalan gajahmada semarang. enak kok ayam bakarnya, suasana resto juga tenang, hanya senyum para waitress perlu ditingkatkan untuk menambahkan kesan ramah 🙂
malemnya kami meluncur ke nargor babat pak karmin mberok. sayang kurang beruntung, antriannya panjang banget dan dijanjiin paling cepet 1 jam baru bisa dilayanin sementara christa udah kelaperan, akhirnya kami melipir ke paragon mal semarang cari makan di sana. kalo makan di mall ga usah dicritain, gak menarik hehehe
pagi sebelum meluncur ke solo kami menyempatkan mampir ke gang lombok beli lunpia kesukaan buna. dari situ kami ke pandanaran beli bandeng duri lunak untuk oleh-oleh mama. dan seperti biasa, rame dan selalu sulit parkir hehehe.
meluncur ke solo, di paragon mal lagi ada food factory di lantai atas sampai tanggal 9 juli 2017. buna lagi pengin dawet dan kebetulan es dawet bu dermi merupakan salah satu yg buka lapak di situ. enak dan segar tapi secara porsi lebih memuaskan yang di pasar gede, di food factory ini porsinya benar-benar mungil.
masih di food factory kami juga ngemil leker gajahan. enak dan rasa juga sama dengan yang di gajahan jadi saya ga perlu lagi ke gajahan kalo lagi pengin ngemil leker, apalagi sebelumnya beberapa kali ke gajahan selalu udah tutup atau belum buka 😦
christa juga suka ngemil leker gajahan, dia selalu milih leker coklat tanpa pisang.
sabtu malem, buka puasa terakhir di 1438, kami berbuka dengan opor ayam masakan mama di rumah, senangnya .. ❤
besoknya kami beramai-ramai menuju jawa dwipa resort. memiliki ruangan makan yang luas dan saat itu tidak ramai jadi kami bisa menyatu di sebuah meja besar. karena berlokasi di karangpandan maka hawa dingin tawangmangu belum benar-benar terasa di sana tapi lumayan sejuk kok.
ada tempat main dan kolam renang, para krucil langsung kabur bermain seusai makan 🙂
malem kami ke panties pizza. panties pizza yang saya tau berlokasi di penumping dan selalu terlihat rame. kami belum pernah makan panties pizza sebelumnya jadi kami memutuskan untuk mencobanya di paragon mall, lokasinya berada di dekat XXI. ternyata ini tipe pizza yang ringan ya, dan disediakan per slice. dia memiliki banyak varian, kami pilih varian daging untuk christa. karena kami datang cukup malam beberapa minuman sudah habis maka buna membeli minuman di dum dum thai tea yang berada di sebelahnya.
senin pagi kami kepingin sarapan soto, sarapan khas solo selain nasi liwet. meluncur ke soto gading, belum beruntung karena masih tutup. beralih ke soto kirana dan dari kejauhan tidak tampak kerumunan mobil parkir pertanda soto kirana pun masih tutup. mumpung berada di daerah itu kami menyempatkan dulu belanja cemilan di serabi notosuman. kami beli versi mix, 5 rasa original dan 5 rasa coklat, maknyus!
dari serabi notosuman kami meluncur ke soto lamongan cak har, ini pertama kali kami ke soto ini, tampaknya masih baru dan merupakan sedikit dari jajaran penjual soto yang buka di hari itu. ruangan terbuka dan tidak pengap, memiliki halaman luas untuk parkir. di sini gorengan tidak diletakkan di meja tapi kita harus ambil di dekat kasir sehingga langsung dicatat.
not bad lah sebagai tambahan alternatif soto di solo, dengan mengandalkan koya sebagai ciri khas soto lamongan.
tidak mudah mencari makan yang cocok di lidah christa. salah satu yang dia mau makan adalah timlo. warung timlo langganan kami adalah timlo maestro yang berada di jalan ahmad dahlan. dahulu timlo ini berada di pasar pon sebelum pindah ke sini. tempat duduk lesehan dan nyaman.
kami juga menyempatkan makan di kusumasari yang berada tepat di perempatan slamet riyadi. ini resto udah lumayan lama, kalo ga salah kami sudah makan di resto ini sejak awal tahun 90an. menu yang selalu kami pesan adalah kroket, burung dara dan bestik lidah. suasana waktu itu sangat rame, kami harus menunggu untuk dapet duduk. bahkan kmaren resto itu harus tutup sore karena sebagian besar menu sudah habis, wow …
kalo sebelumnya kami sarapan pagi soto, pagi itu saya berkeinginan sarapan nasi liwet. meluncur ke kawasan purwosari menuju nasi liwet bu sukini, jam belum menunjukkan pukul 7 pagi tapi antrian pembeli sudah tampak mengular. di sini demi ketertiban antrian setiap calon pembeli diberikan nomor urut.
saat itu penjual baru melayani nomor urut 6, setiap pembeli bisa membeli 5-15 porsi, dan saya dapet nomor urut 27, waduh lumayan lama juga menunggu. saya membeli 3 porsi dibungkus untuk dimakan di hotel.
siang setelah (kembali) ngemil leker gajahan kami menuju ke bakmi toprak mbak sri. bakmi toprak ini kesukaan saya sejak kecil, kalo dulu saya biasa beli di yu nani di kartopuran maka sekarang lebih memilih di mbak sri. kebetulan waktu kami ke situ berbarengan dengan rombongan yang berjumlah 21 orang jadi suasana benar-benar penuh. kami menikmati daging sapi rebus siang itu, nyamleng tenan ..
setelah malem sebelumnya kami gagal ke omah londo karena keabisan, kami mencoba dateng di sore hari. bagian depan ramai karena sedang dipakai reuni alumni smada, kami memilih duduk di dekat kasir, tepatnya di dekat tumpukan makanan sehingga ga capek mondar-mandir nambah makan hehehehe.
malemnya kami pesta kepiting di petruk timuran, ini juga udah langganan lama dan hampir selalu mampir ke situ setiap kami berkumpul di solo.
pagi setelah beli oleh-oleh roti mandarin di orion (sengaja pagi biar ga rame dan gampang cari parkir) kami meluncur ke tahu kupat sido mampir yang berlokasi di dekat masjid solihin.
menikmati tahu kupat plus telor dengan diiringi lagu2 dari home-band yang ada, wuenak tenan..
siang kami makan di tirai bamboe, resto ini juga mempunyai menu pok-we di mana kita bisa memilih berbagai tipe dan jenis makanan. agak rame juga karena sebagian lokasi sedang digunakan untuk reuni dan halal bihalal, maklum masih dalam suasana lebaran.
selanjutnya kami ngemil es krim tentrem di perempatan ngarsopuro. eskrim ini sudah ada sejak 1952, udah cukup lama juga ya. kami waiting list di urutan ketiga, untungnya ga harus terlalu lama menunggu.
malem mengikuti ajakan teman kami meluncur ke mom milk manahan, meskipun rame tapi kami tetep dapet duduk. langsung pesta susu, saya pilih gelas king size!
hari terakhir di solo kami memutuskan sarapan ayam bakar di hj siti yatmi atau yang dulu dikenal sebagai ojo gelo, sayang pengiriman ayam mereka sedang bermasalah, dari yang biasanya jam 9 pagi sudah nyampe kemarin hampir jam 10 masih belum nyampe. sasaran dialihkan ke rumah makan tegal di ampel tapi kembali gagal karena boyolali sedang macet-macetnya pagi itu.
akhirnya kami baru sarapan di suharti semarang, tepat sebelah kiri setelah keluar dari pintu tol, jauh banget hehehe.
dan wisata kuliner edisi 1438 ini kami tutup dengan empal gentong amarta sebagai kuliner penghujung di perjalanan kali ini.
empal gentong amarta ini di hari biasa tutup jam 9 malam tapi khusus di hari2 lebaran mereka tutup lebih malam, waktu itu kami tiba di sana pukul 10 malem dan masih rame.
sekian laporan kali ini dan sampe bertemu di wisata kuliner edisi 1439 🙂