London 2019 – Part 2

hari kedua. berbekal pengalaman bagaimana kaki rasanya hampir putus setelah memaksakan terus melangkah maka hari ini memutuskan untuk mulai menggunakan angkutan umum. tanya ke petugas hotel di mana beli oyster card dan ternyata mudah didapatkan karena di mart2 kecil pun jual so setelah sarapan seadanya segera beli ke mart seberang hotel.

harga kartu ini adalah £5, nanti bisa topup layaknya kartu debit dan digunakan untuk membayar berbagai angkutan umum di london. waktu itu saya hanya sempet mencoba menggunakannya di london underground dan overground. oia berbicara mengenai london underground, saya kutip dari wiki nih bahwa london underground atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tube merupakan sistem transportasi massal kereta listrik bawah tanah yang tertua dan yang kedua terpanjang di dunia.

rocknroll

dan seperti pernah saya tuliskan bagaimana saya tidak sempet bikin rencana perjalanan sebelumnya maka di kunjungan yang singkat ini saya memutuskan untuk jalan2 melihat berbagai stadion sepak bola yang ada di london. sepakbola adalah olahraga yang paling populer di london, mungkin nomor dua setelah lari hehehe. ada beberapa klub besar yang bermarkas di london di antaranya adalah chelsea, fulham, tottenham hotspur, arsenal dan west ham united so melihat-lihat stadion bola tampaknya merupakan aktivitas yang menarik.

3 victoria coach stationjalan keluar dari hotel disambut oleh gedung victoria coach station.

terus melangkahkan kaki memasuki victoria underground station untuk tujuan pertama di hari ini yaitu markas tottenham.

8 seven sisterstransit dulu di seven sisters, dari underground ke overground.

nah nyampe kan akhirnya. poto2 dulu dikit. cekrek. cekrek.

13 tottenham

bagus ya.

14 tottenham

rame tapi ga macet.

15 white hart lane station

ok balik lagi ke whl station untuk ke tujuan berikutnya.

16 arsenal station

dari nama stationnya udah kebayang kan saya menuju ke mana selanjutnya?

iya betul, emirates stadium! jreng jreng jreng!! ada berbagai statue di halamannya sebagai cara gunners menghormati idola mereka, salah satu yang menarik adalah statue thierry henry, statue itu menunjukkan momen saat doi melakukan selebrasi gol dengan cara berlutut di depan para penggemar tottenham di pertandingan 2002.

apa lagi yang menarik disamperin di london? peron 9 3/4. untuk yang pernah nonton atau mengikuti harry potter pasti mengetahui peron ini. singkatnya gini, di awal harry sempet bingung saat mendapatkan tiket dari hagrid untuk pergi ke hogwarts melalui peron 9 3/4 karena saat dia nanya di station itu cuma ada peron 9 dan 10, untung dia ngeliat dan ngikutin keluarga weasley sehingga tau bahwa peron yang dimaksud adalah tugu bata di antara platform 9 dan platform 10. dan yang menarik dari peron ini adalah jk rowling menuliskan cerita ini saat dia masih tinggal di manchester sehingga tidak tepat dalam memvisualisasikan karena di kenyataan platform 9 dan platorm 10 dipisahkan oleh jalur kereta sehingga tidak ada dinding bata di antaranya.

lokasi ini terletak di king’s cross station, selain bisa foto2 juga terdapat toko yang menjual berbagai merchandise harry potter.
dari situ saya menuju ke baker street ke kediaman sang detektif yang kisahnya telah ada di berbagai film maupun serial tv dan bahkan 2 tokoh utama avengers pernah memerankannya.

23 sherlock
keluar dari baker street tube station langsung disambut oleh patungnya.

dan seperti ini penampakan rumahnya, tepat berseberangan dengan london beatles store hehehe. dan satu lagi yang menarik, alamat sherlock holmes di baker street 221b ini hanya fiksi, alamat yang sekarang sebenernya adalah baker street 239. alamat baker street 221 sendiri dimiliki oleh sebuah bank bernama abbey national building society yang selama bertahun-tahun memperkerjakan sekretaris untuk menjawab setiap surat untuk sherlock holmes.
dari baker street sebenernya saya berkeinginan mengunjungi rekannya sesama detektif yaitu miss marple mengingat dulu beberapa kali membaca kisahnya. kisah dari agatha christie memang selalu unik dan miss marple ini adalah salah satu di antaranya di mana sang detektif amatir sebagai tokoh utama adalah seorang nenek lanjut usia yang pintar. sayang waktu dan tenaga tampaknya sudah tidak mengijinkan jadi saya putuskan untuk pulang beristirahat.

27 ngopi

ngopi dulu?